Apa, Mengapa dan Bagaiman Metode Pendidikan Charlotte Mason


Apa

Charlotte Mason adalah seorang guru yang mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan anak-anak. Beliau bekerja tanpa henti selama 30-40 tahun untuk menegakkan sebuah teori filosofis pendidikan yang dapat dijalankan. Setiap praktik yang telah dicoba adalah hasil dari sebuah teori pendidikan yang dilakukan setahap demi setahap.

Meskipun kelihatannya metodenya menekankan pada pelajaran umum. Namun, sebenarnya metode CM sangat spiritualis. Setiap mata pelajaran berhubungan dengan pendidikan mengenal Tuhan.

Charlotte mason adalah seorang kristen yang taat, maka dia mendasarkan metodenya pada Alkitab. Namun sebenarnya, prinsip-prinsip dalam metodenya sangat universal. Sehingga, sebagai muslim, esensi metode CM tetap bisa dipraktekkan dengan mendasarkan pada Al Quran dan Hadist.

Mengapa?

Hal pertama dan utama yang harus dilakukan dalam menerapkan metode CM adalah menentukan visi dan misi dalam mendidik anak. Visi pendidikan CM adalah, anak-anak menjalani kehidupan di dunia dengan semestinya demi hidup mulia di akhirat. CM menamakan pribadi yang demikian sebagai pribadi magnanimous.

Dalam islam, visi itu sangat berkaitan erat dengan tujuan penciptaan manusia, yang termaktub dalam Alquran.

"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku". (QS. Adz Dzariyat :56)

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Mereka berkata, mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman, sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". ( QS. Al-Baqarah: 30)

Jelas sekali bukan, bahwa kita diciptakan bukan hanya sekedar untuk meramaikan dan memenuhi isi bumi. Tetapi, untuk beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi. Taat sebagai hamba Allah, menjalankan perintahNya dan menjauhi segala larangan-Nya. Menjaga dan memakmurkan bumi. Serta melakukan kebajikan kepada sesama manusia. Kita, diciptakan Allah dengan tujuan yang jelas. Dengan begitu, apapun yang kita lakukan di bumi ini, pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan kepada Allah. Kita tidak bisa seenaknya sendiri. Ada aturan yang harus kita taati, yaitu aturannya Allah yang termaktub dalam Alquran. Sehingga, pendidikan, apapun bentuknya harus bermuara kepada mengenal Tuhan lebih dekat, mencintai-Nya dan menaati-Nya.

Tuhan menciptakan manusia dengan berbagai potensi di dalamnya. Sebagai modal untuk menjalani kehidupan di bumi. CM mengistilahkan diri setiap manusia  sebagai sebuah kerajaan. Di dalamnya ada raja yaitu kehendak yang bertugas memimpin. Ada juga naluri yang bertugas mempertimbangkan baik dan buruk. Dan, ada juga nalar yang bertindak sebagai pengacara/jaksa yang menghubung-hubungkan, mencari-cari argumen. Sehingga nalar itu ada hukumnya, tidak bisa dijadikan acuan dalam mengambil keputusan.

Raja atau kehendak mengambil setiap keputusan dengan dibantu naluri dan nalar. Raja atau kehendak ini memiliki kuasa untuk membuat keputusan. Untuk memilih melakukan keputusan yang baik atau yang buruk. Sehingga, apabila kita ingin raja/kehendak ini memutuskan hal yang baik, maka dia harus memiliki nurani dan nalar yang baik. Pun sebaliknya, jika raja/ kehendak ini memutuskan hal yang buruk maka bisa dipastikan naluri dan nalarnya juga buruk. Kehendak, nurani dan nalar ini tidak bisa berdiri sendiri. Ketiganya saling berkaitan dan saling mempengaruhi.

Jika kehendaknya  saja yang kuat, maka dia akan menjadi manusia yang tekadnya kuat tapi bebal. Contohnya adalah para penjahat, perampok, dan pencuri.

Jika nuraninya saja yang terasah, maka dia akan menjadi manusia yang baik tapi mudah dibohongi atau ditipu. Contoh: orang yang baik hati tapi sering ditipu dan dimanfaatkan kebaikannya.

Jika nalarnya saja yang terlatih. Maka dia akan menjadi manusia yang cerdas tapi oportunis. Contohnya adalah koruptor.

Maka, ketiganya harus selaras. Jika manusia memiliki kehendak yang kuat, nalar yang terlatih dan nurani yang terasah maka dia akan menjadi pribadi magnanimous. Lewat pendidikan lah semua itu dimungkinkan.

Bagaimana caranya?

Menurut Charlotte Mason, hanya ada tiga instrumen pendidikan yang boleh digunakan dalam mendidik anak. Yaitu, atmosfer alamiah, disiplin kebiasaan dan penyajian ide-ide hidup.

Pendidikan adalah atmosfer.
Artinya, orangtua sebagai teladan. Juga memberikan lingkungan yang aman, nyaman dan sehat. Serta memaparkan anak dengan lingkungan sosial yang nyata. Berinteraksi dengan beragam orang, dari berbagai kalangan dan usia. Belajar langsung dengan mereka.

Pendidikan adalah disiplin.
Artinya, melatihkan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Kebiasaan yang jelas tujuannya, sistematis, terukur dan konsisten dalam pelaksanaannya.

Pendidikan adalah hidup.
Artinya, memberikan "makanan" bagi pikiran, jiwa dan akal budi dengan ide-ide hidup. Melalui kurikulum yang beragam dan kaya. Dengan menggunakan living book. Pengetahuan itu mencakup pengetahuan tentang Tuhan, tentang manusia dan tentang alam.

Semua proses pendidikan itu, membutuhkan peran penting orangtua sebagai penanggung jawab pendidikan anak-anaknya. Orangtua harus belajar tentang hak dan kewajibannya. Mereka berhak untuk ditaati anak-anaknya, sebagai perwakilan dari otoritas Tuhan dan masyarakat. Dilain sisi mereka juga harus paham kewajibannya. Yaitu, menghormati dan menghargai anak-anak nya sebagai pribadi yang utuh.

Apa pun usaha yang kita lakukan untuk mendidik anak-anak adalah dalam rangka ibadah kepada Allah SWT. Berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam mengemban amanahnya, yaitu anak-anak yang dititipkan kepada kita. Semoga Allag memberi petunjuk, kemudahan dan kelancaran. Aamiin.
Kudus, 9 September 2020

#narasiworkshopapamengapadan bagaimanapendidikancharlottemasonbersamaqonitahidayatullah


Komentar

  1. Menarik.
    Hal yang sebenarnya sudah diajarkan dalam Islam, tetapi diterjemahkan dengan baik dan mudah dipahami oleh orang-orang di luar Islam. Di sinilah sebenarnya inti, bahwa semua agama mengajarkan kebaikan.

    BalasHapus
  2. ya, betul banget Kak Irai. pendidikan CM ini sangat universal dan bisa disesuaikan dengan agama apapun kalau menurutku.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer