Melatih Kekuatan Kehendak



"Mama ada bunga!", teriaknya dari luar sambil berlari menuju dapur.
"Ini bunga untuk Mama!", kata Fa sambil menyerahkan bunga kepada mama dengan senyum manisnya.

Anak ini pandai sekali mengambil hati Mamanya. Strateginya agar diizinkan memetik bunga adalah dengan memberikan bunga itu kepada Mama.

"Fa, bunganya nggak usah dipetik. Biar kita bisa nikmati sama-sama, orang lain juga bisa menikmati!"
"Nggak papa mama, bunganya kan indah, ini untuk Mama!"

Dia pandai mengambil hati Mama agar Mama tidak jadi marah kalau dia sedang membuat kesalahan.

Suatu malam, Mama memintanya membawa keluar mainan dari dalam kamar. Di kamar tidak boleh ada mainan, mainan punya tempatnya sendiri. Itu peraturan di rumah kami.

"Mama, ini binatang peliharaanku, kasihan kalau dia sendirian di luar!", rayunya sambil menunjukkan wajah memelas.
"Maaf ya Fa, tapi dia bisa di luar kamar aja ya!"
"Tapi Ma...kasihan dia!"
"Iya Fa, tapi maaf, mama nggak ngijinin mainan ada di dalam kamar!"
Akhirnya dia keluar sambil membawa mainannya tersebut.


Sore dihari yang lain. Fa menggambar menggunakan spidol Mama.

"Fa itu spidol Mama?"
"Iya Ma!"
"Kok Fa nggak izin sama Mama?"
(Di rumah kami masing-masing memiliki alat tulis sendiri-sendiri dan Fa sering sekali mengambil milik Mama tanpa izin)
"Silahkan dikembalikan Fa!"
"Maaf Ma, Ma lihat Ma, aku habis pakai tak tutup spidolnya Ma! Aku pintar kan Ma?"
"Wah iya...makasih ya!"
(Sering kali dia lupa menutup spidol yang telah dipakai, dan sering diingatkan tentang ini).
"Tapi Ma...aku butuh nggambar lagi, pakai spidol yang lain. Aku boleh pinjam punya mama, kan nanti aku tutup lagi Ma!"
"Fa kan sudah punya sendiri. Silahkan dikembalikan lagi punya Mama ya!"

Anak-anak memang gitu. Begitulah pikir kita. Eh kita pun juga begitu sebenarnya. Memiliki seribu alasan untuk membenarkan apa yang kita lakukan. Walaupun itu salah.

Jika tak dilatih dari awal untuk melakukan hal yang benar dan tidak membenarkan hal yang salah. Maka kebiasan ini akan terbawa sampai tua.

"Ah nggak papa, sebentar aja kok!"
"Ah gak papa, sekali ini saja kok!"
"Ah gak papa, nggak dilihat orang kok!"
"Ah gak papa, besok-besok nggak lagi kok!"

Begitulah, anak-anak dan diri kita perlu terus dilatih dan berlatih untuk melakukan hal yang benar tanpa banyak alasan. Dan untuk tak banyak beralasan saat melakukan hal yang salah. Mari berlatih bersama anak-anak.
Kudus, 8 Juli 2020


#373kata

Komentar

Postingan Populer