Jalan-jalan Jauh


Jalan-jalan jauh adalah istilah yang kami pakai untuk perjalanan jauh dan memakan waktu yang lama.

Dulu, ini identik dengan mudik. Perjalanan ratusan kilometer dan memakan waktu berjam-jam bahkan terkadang berhari-hari.

Sekarang, jalan-jalan jauh tidak hanya untuk mudik. Perjalanan yang memakan waktu lama, kami juga menyebutnya jalan-jalan jauh.

Bahkan yang keluar kota satu jam saja, kami sebut juga jalan-jalan jauh. Karena, mudik hanya bisa satu tahun sekali.

Jalan-jalan jauh memiliki kesan tersendiri buat kami. Sesuatu yang kami rindukan jika sudah lama tak dilakukan.

Sebelum memiliki anak-anak, segera sampai ke tempat tujuan adalah keinginan kami. Mempercepat laju kendaraan agar segera sampai. Terganggu dengan segala macam hal yang menghambat perjalanan. Sebel jika tidak segera sampai.

Setiap perjalanan, kami tak pernah berniat menikmatinya. Atau, lebih tepatnya tidak tahu bagaimana cara menikmatinya.

Hadirnya anak-anak. Membuat kami banyak belajar cara menikmati perjalanan. Tidak hanya sekedar segera sampai di tempat tujuan.

Mereka mengajari kami, bahwa mencapai tujuan perjalanan itu memang penting. Tetapi, menikmati setiap proses perjalanannya itu jauh lebih penting.

Dimulai saat sering berhenti ketika perjalanan. Entah di masjid, pom bensin atau rest area. Entah untuk sholat, makan, mandi, BAB atau sekedar buang air kecil. Setiap kali berhenti pun, tidak bisa buru-buru, harus mengikuti ritme anak anak.

Pilihannya hanya dua, menikmatinya atau merutukinya. Merutukinya tidak akan merubah apapun.  Kami harus tetap menjalani perjalanan itu.

Lama kelamaan, mau tidak mau kami harus menikmati setiap momen itu. Dan, ternyata cukup menyenangkan pada akhirnya.

Menikmati pemandangan sepanjang perjalanan. Mengamati kehidupan orang-orang dan tempat yang kita singgahi. Mencicipi kuliner daerah yang menggugah selera.


Yang paling Mama suka, adalah "we time family" yang lama banget. Mama, Ayah dan anak-anak mengobrol apapun dalam waktu yang lama.

Saat jalan-jalan jauh ini pula, Mama dan Ayah punya kesempatan ngobrol yang agak serius. Tentang keluarga, anak-anak dan impian kami. Berada dalam tempat yang sama, dalam waktu yang cukup lama membuat komunikasi kami terasa lebih intens.


Emosi saat terjadi perbedaan pendapat pun bisa di redam. Karena, Mama menyadari bahwa Ayah harus dalam kondisi emosi yang stabil saat menyetir.

Jalan-jalan jauh, adalah momen yang selalu kami nantikan dan rindukan. Tak penting kemana pun tujuannya. Yang paling penting adalah proses perjalanannya.

Semoga ke depan kami akan lebih sering jalan-jalan jauh. Menjelajah bumi Allah bersama-sama. Aamiin
Kudus, 23 November 2019







Komentar

Postingan Populer