Bercermin Pada Anak


Saya tidak hendak bercerita tentang baiknya anak saya, membantu mamanya melipat baju seperti yang ada di foto...


Tapi tentang...

Jadi gini, selepas makan malam, Big R menghampiri saya yang sedang melipat baju di kamar.
"Mama makan dulu, biar aku yang lanjutin", katanya

Saat saya mengambil makan di Dapur, terjadi keributan antara Big R dan Little R di dalam kamar.

Saya biarkan saja dulu, karena juga belum tahu duduk perkaranya. Saya coba berikan waktu untuk mereka selesaikan masalahnya.

Lalu saya duduk di kursi makan. Terdengar jelas perdebatan mereka. Ruang makan dan kamar  bersebelahan.


Kira-kira begini perdebatan mereka,

Big R: "Dik, bukan gitu caranya, itu kamu bukan bantuin tapi malah berantakan!"
Lil R: "Tapi aku mau bantuin!"
Big R: "Iya tapi bukan gitu caranya, kamu malah berantakin yang sudah kakak lipetin!"
Lil R: "Tapi aku mau bantuin!", katanya sambil teriak.
Big R: "Dek itu baju bersih, jangan diinjek-injek, nanti kotor lagi!"
Kata-kata ini ia ulang berulang kali, karena sepertinya adiknya tidak mendengarkannya.
Lalu dia melanjutkan,
Big R: "Ya udah kamu sana aja nonton tv!"

Lil R menghampiri saya dan minta tolong di nyalain tvnya.

"Kata kakak, aku suruh nonton tv aja mama, biar nggak ngganguin kakak!"

Saya panggil Big R
Mama: "Biarin si Kak, kalo Adik mau bantuin!"
Big R: "Dia itu nggak bantuin Mama, tapi malah berantakan yang udah aku rapiin. Biar dia nonton tv dulu aja Ma!"

Melihat dan mendengar adegan "drama" ini saya serasa bercermin. Adegan ini persis sekali,  di waktu yang lalu, hanya aktrisnya yang berbeda. Saya sebagai Big R dan Big R sebagai Little R.

Kata-katanya, nada suaranya, sama persis.

Malu semalu-malunya, itu yang saya rasakan. Begitu besar kesalahan yang telah saya lakukan. Kesalahan yang terpampang nyata dan diperlihatkan kembali oleh anak-anak.

Big R merekam apapun yang pernah saya katakan dan lakukan. Rekaman itu dia putar kembali.

Istiqfar. Hanya itu yang bisa saya lakukan saat ini. Mohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang pernah dilakukan. Mohon diberi kesempatan lagi untuk memperbaikinya.

Bersyukur, malam itu masih ada sedikit kebaikan yang saya lakukan. Saat Big R meminta izin untuk membawa dan menata sendiri pakaiannya di dalam almari. Saya mengijinkannya.

Meskipun ada sedikit kekhawatiran dan keraguan. Gimana kalau nanti tambah berantakan lagi.
"Ahh... Sudahlah, toh pakaian itu juga akan dipakai lagi! Biarlah kali ini aku coba berikan kepercayaan ke dia".

Dan hasilnya... Taraa...Di luar dugaan, pakaiannya di tata dengan sangat rapi untuk ukuran usianya.


Terimakasih... Terimakasih... Ya Allah, semoga saya bisa tetap konsisten mempercayai anak-anak dalam hal apapun.  Semoga kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Aamiin

Terimakasih anak-anakku telah menjadi cermin Mama. Tetaplah menjadi cermin mama, supaya mama bisa terus memperbaiki diri. Bersama kita bertumbuh ya Nak!
Kudus, 29 November 2019

Komentar

Postingan Populer