Pelajaran dari Buah Pepaya


Di pekarangan samping rumah kami tumbuh pohon pepaya, yang bibitnya di sebar oleh kakeknya anak-anak. Pohonnya tidak terlalu tinggi dan kami menunggu cukup lama sampai pohon tersebut berbuah. Akhirnya pohon pepaya tersebut berbuah cukup lebat. Tentu kami sangat senang sekali.

Pernah satu kali saya meminta izin Raisa untuk memetik buah pepaya muda untuk saya tumis. Tapi Raisa tidak mengijinkan, dia berkata, “Tunggu buahnya matang Mama, aku ingin makan buah pepayanya". Akhirnya Saya urungkan niat untuk menumis buah pepaya muda dan menunggu buah tersebut matang.

Sampai 2 hari yang lalu kami melihat buah pepaya kami sudah mulai ranum, kami menunggu sampai buah pepaya betul-betul menguning. Saya ingin anak-anak memetiknya sendiri dan kemudian menikmatinya bersama-sama.

Kemarin siang saat sedang istirahat, tiba-tiba Raisa masuk dengan tangan belepotan pepaya. Dia berlari sambil tersenyum dan berkata,
“Mama, aku habis makan pepaya sama Azzam".
Saya kaget, saya pikir bagaimana cara mereka makan sementara Raisa sama sekali tidak meminta tolong memotong dan mengupaskan buah pepaya. Kalau memetiknya Azzam mungkin bisa karena pohonnya tidak terlalu tinggi.

Sambil meminta Raisa mencuci tangannya, saya berlari keluar untuk melihat pohon pepaya dan melihat satu buah pepaya sudah tidak ada. Raisa yang berlari mengikuti saya menjelaskan dimana mereka makan buah pepayanya dan cara mereka memakannya.
“Tadi yang ambil Azzam Ma, aku sama Azzam kan lapar soalnya habis main pasir"
“Trus Azzam ambil pepayanya trus dimakan disini Mama!” (sambil menunjuk teras rumah tetangga yang baru jadi).

Disana saya melihat separuh buah pepaya yang telah habis isinya, bekas diambil isinya pakai tangan.

Saya tertawa membayangkan mereka berdua duduk bersimpuh sambil kedua tangannya belepotan buah pepaya, membayangkan pasti rasanya sangat menyenangkan.

Tinggal satu buah pepaya di pohon, saya meminta Raisa memetiknya, agar dia merasakan sensasi memetik buah hasil pekarangan sendiri.  

Pelajaran yang kami dapat dari buah pepaya :
  1. Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang, menumbuhkan makanan yang kita butuhkan, yang perlu dilakukan merawat dan menjaganya.
  2. Proses untuk “menjadi” memang butuh waktu, namun kesabaran menjalani dan menantinya akan mendapat hasil yang memuaskan.
  3. Bahagia itu sangat sederhana, memetik buah pepaya, daun kemangi, daun pandan bahkan daun kangkung dari pekarangan sendiri sudah membuat hati berbunga-bunga.
Kudus, 15 Februari 2018

Komentar

Postingan Populer