Nature Walk, Cara Asyik Belajar

“Yuk...Jalan-jalan ke rumah Titi, tapi jalan kaki aja lewat sawah”, ajak Ayah pagi-pagi.

Saya langsung mengiyakan karena rasanya lama sekali kami tidak nature walk, selama bulan puasa ini kegiatan bersepeda juga libur. Jadi saat saya sampaikan ide ini, anak-anak terlihat sangat antusias. Bahkan si bungsu yang baru berusia 2 tahun saat ditanya kakeknya hendak kemana dia menjawab mau ke sawah.
Dengan penuh semangat setelah anak-anak mandi kami mulai berjalan-jalan. Sudah agak siang sebenarnya, tapi udara pagi masih terasa segar. Jalanan yang sudah mulai ramai, “memaksa” kami untuk menggendong anak-anak menyusuri jalan besar, si sulung tampak senang berada di gendongan Ayahnya, mungkin karena sudah lama dia tidak merasakan gendongan Ayahnya.



Sebelum masuk ke area persawahan, kami mampir sebentar ke taman gondang manis bermain ayunan dan jungkat-jungkit, melihat kolam ikan yang ikannya tinggal 2 gelintir. Puas bermain-main kami lanjutkan perjalanan melewati jalan setapak yang mulai rimbun oleh berbagai tanaman liar. Si sulung kelihatan mulai agak takut, dan bertanya-tanya kenapa lewat jalan seperti ini.Sedangkan  si bungsu santai saja karena dia digendong Mama. Karena jalanan yang curam, akhirnya ayah memutuskan menggendong si sulung. Sepanjang perjalanan kami bertemu dengan kupu-kupu bersayap putih dan aneka bunga liar berwarna-warni.

“Wah ini jembatannya sudah tidak ada, nggak bisa dilewati ini”, seru Ayah yang sudah berjalan lebih dulu. Namun setelah memperhatikan jalan lebih seksama ternyata jembatannnya masih ada hanya tertutup daun-daun pohon bambu yang rimbun. Selepas melewati jembatan kami lajutkan perjalanan dengan melewati ladang tebu yang baru saja panen. Disini kami bertemu dengan burung berkepala putih yang kata Ayah sering disebut burung haji karena kepalanya seolah olah memakai peci berwarna putih. Anak anak tampak menikmati perjalanan ini, bahkan Si bungsu berjalan sambil bernyanyi- nyanyi sepanjang perjalanan. Nature walk selalu menyenangkan dan memberikan pengalaman baru untuk kami.



Bersyukur kami tinggal di daerah yang masih dekat dengan sawah dan ladang, bahkan rumah kami pun masih bersebelahan dengan sawah dan ladang tebu sehingga nature study bukanlah hal yang “mahal” untuk kami.
Alam selalu menyajikan hal yang menarik untuk kami, binatang dan tumbuhan yang jarang kami temui bisa kami temukan saat nature walk. Awal-awal nature walk saya yang “cerewet” menjelaskan kepada mereka tanaman apa ini, binatang apa itu, betapa Allah sangat sayang pada kita menciptakan segala tumbuhan dan binatang itu. Tapi setelah beberapa kali nature walk, mereka yang banyak bertanya, Mama ini binatang apa, ini tumbuhan apa, kenapa pohonnya besar, kenapa begini kenapa begitu yang membuat saya gelagapan menjawabnya, berasa ingin langsung berlari membuka buku ensiklopedia.

Sebenarnya menurut Charlotte Masson nature walk tidaklah serumit itu, sebagai orangtua tak apa kita juga tidak banyak tahu tentang berbagi macam tumbuhan dan binatang karena memang tujuan utamanya bukan untuk itu. Justru kita bisa belajar bersama-sama anak. Nature walk adalah salah satu cara kita memfasilitasi anak-anak dekat dengan alam, membuka mata dan telinga mereka agar lebih peka dengan alam sekitarnya, serta mengagumi ciptaan Allah.
Berikut ini beberapa manfaat yang didapat dari kebiasaan bermain dialam bagi anak menurut Charlotte Mason :
  1. Meningkatnya habit of attention (kemampuan untuk fokus dan daya pengamatan)
  2. Menumbuhkan jiwa peneliti
  3. Menyediakan landasan bagi pengetahuan teoritis ilmiah nantinya
  4. Meningkatkan kesehatan badan
  5. Menyalurkan energi dan keingintahuan anak yang besar
  6. Menetralisir emosi-emosi negatif
  7. Membangun karakter yang stabil dan positif di rumah
  8. Meluaskan minat, kreativitas dan wawasam
  9. Memberikan pengalaman berkelana dan kemandirian berkegiatan
  10. Menanamkan kekaguman dan keunikan ciptaan dan kehebatan Sang Pencipta.

Sebagai anak desa yang terbiasa menjelajah sawah dan sungai, saya pribadi merasakan betul manfaat berjalan-jalan di alam. Kegiatan yang juga ingin saya tularkan kepada anak-anak. Kegiatan yang murah meriah namun kaya manfaat.
Kudus, 30 Mei 2018

#Day
#Odopfor99days2018

Komentar

Postingan Populer