Belajar Menjadi Ibu yang Totalitas dari Ibu Septi Peni Wulandani



Malam ini saya mengikuti webinar bersama Ibu Septi Peni Wulandani, founder IIP. Temanya tentang keluarga multimedia. Materi yang disajikan tentu saja menarik, namun ada hal yang jauh lebih menarik bagi saya. Yaitu, bagaimana ibu Septi menjadi seorang ibu yang membersamai anak-anakmya bertumbuh dan berkembang, memfasilitasi mereka belajar, begitu totalitas.

Beliau bercerita, diawal-awal tahun 2000-an setiap hari  Bu Septi mewajibkan diri pergi ke warnet selama 15 menit agar bisa mengupdate teknologi dengan membawa serta kedua putrinya dan seorang putranya yang masih harus digendong. Beliau belajar tentang teknologi terkini agar mampu memfasilitasi putra-putrinya dengan baik. Saya bisa membayangkan kepayahan seorang ibu menggandeng 2 putri yang masih kecil dan mengendong seorang bocah. Buat apa coba? Berpayah-payah pergi ke warnet untuk belajar, tentu itu semua butuh antusiasme yang tinggi dan niat yang kuat untuk terus meningkatkan kemampuan diri sebagai ibu. Beliau mengupdate kemampuannya sebagai ibu dengan terus belajar.

Satu hal yang menjadi catatan saya, Ibu Septi sangat menikmati perannya sebagai ibu, totalitasnya tak diragukan. Dan satu yang pasti, beliau sudah selesai dengan dirinya sendiri dan mengabdikan diri sepenuhnya untuk keluarga dan anak-anaknya. Dan sekarang, setelah hampir 18 tahun kita bisa melihat beliau sebagai sosok yang inspiratif, menginspirasi banyak ibu untuk bangga dengan perannya  dan profesional menjalankan perannya sebagai ibu tak terkecuali saya. Beliau juga berhasil menghantarkan ketiga putra-putrinya menapaki jalan menemukan "perannya" di dunia.

Tiga kali saya bertemu beliau, dua kali offline saat mengikuti seminar beliau tentang jaritmatika dan saat wisuda kelulusan martikulasi IIP, sedangkan pertemuan ketiga  malam ini saat webinar. Apa yang beliau sampaikan selalu memukau dan sampai ke "hati" karena bukan teori semata tapi pengalaman langsung yang sudah beliau jalani saat membersamai putra-putrinya.

Malam ini saya tersadar bahwa membersamai anak-anak bukan sekedar menggugurkan kewajiban, bukan sekedar melaksanakan tanggungjawab sebagai ibu, namun jika saya bisa totalitas didalamnya maka kesempatan untuk bisa mengembangkan diri sangat luas. Dan bukan berarti dengan menjadi ibu maka saya kehilangan eksistensi, dan mimpi-mimpi, namun justru semuanya sedang dimulai. Selama ini saya berpikir, anak - anak masih sangat kecil jadi memang menjadi tugas saya untuk membersamai mereka, nanti ada saatnya mereka akan besar dan tiba waktunya untuk saya mengembangkan diri dan menggapai mimpi-mimpi. Ternyata saya keliru, justru dengan membersamai anak, saya sedang mengembangkan diri saya, mengggali dan mengeluarkan potensi terbaik saya.

Lihatlah Ibu Septi saat ini, beliau menjadi ibu yang luas sekali wawasan dan pengetahuannya hingga bisa berbagi dan menginspirasi.
Dengan membersamai anak bukan berarti saya kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri dan meraih mimpi, tapi justru terbuka lebar jalan-jalan untuk itu, karena mendidik dan mengasuh anak butuh ilmu dan menjadi pembelajar sepanjang masa adalah kuncinya. Saat saya terus belajar tentang apapun dan dengan siapapun maka disitulah kesempatan untuk mengembangkan diri akan terbuka luas. Jadi membersamai anak manfaatnya bukan hanya untuk anak-anak tapi terlebih lagi untuk diri saya sendiri. Kunci utamanya adalah totalitas.
Kudus, 01 Februari 2018

#Day9
#ODOPFor99Days2018

Komentar

Postingan Populer