Belajar Bertanggung Jawab


"Mama...aku mau eek", teriak Raisa sambil berlari.
"Ya...ayo masuk kamar mandi, sudah keluar eeknya?", tanya saya
"Sudah ma...tapi sedikit kok, mama jangan marah ya!", jawab Raisa

Di dalam kamar mandi, sambil berceramah panjang lebar seraya mencuci celana Raisa yang terkena sedikit tinja.

"Raisa kan bisa bicara dulu kalau mau eek, kalau perutnya sudah kerasa sakit bilang sama mama, jadi kan gak di celana"
"Iya mama...maaf ya...udah terlanjur aku...besok-besok gak diulangi lagi"
"Raisa gak kasihan sama Mama, nyuci celana yang ada eeknya?"
"Enggak..kan tangannya bisa dicuci pakai sabun", jawabnya
Eaalahhh beneer juga ni anak, saya yang lebay...
"Ya udah...kalau gitu besok kalau Raisa eek lagi di celana, di cuci sendiri ya celananya!", lanjut saya.
"Siap mama", jawabnya


Hari ini...
Kejadian yang sama terulang kembali...
Raisa eek sedikit di celana. Lalu saya sampaikan bahwa dia harus mencuci sendiri celananya sesuai kesepakatan kemarin. Dan ia pun mengiyakan. Raisa mau mencuci sendiri celananya yang kotor.

Mengajarkan konsekuensi kepada anak sama dengan mengajarkan tanggungjawab kepadanya. Anak belajar tentang sebab akibat. Jika aku melakukan  sesuatu maka ada konsekuensi yang harus aku pertanggungjawabkan. Dan itu bisa kita mulai dari kejadian sehari-hari saat membersamai anak.
Kudus, 13 September 2017

#latepost
#responsibility
#odopfor99days68

Komentar

Postingan Populer