Manajemen waktu


Waktu berjalan begitu cepat, hari berganti hari bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Rasa-rasanya tidak banyak yang ku lakukan dalam hidupku, selain rutinitas harian. Rasa-rasanya aku belum memanfaatkan waktu yang diberikan Allah untukku. Rasa-rasanya masih banyak waktu luang yang belum aku manfaatkan.

Target pekanan yang aku buat hanya menjadi pajangan saja. Baru teringat setelah akhir pekan, dan membuat rasa bersalah semakin menjadi-jadi.
Tampaknya aku memang harus belajar ulang memanage waktu ku, agar tidak hanya pekerjaan rutinitas saja yang kulakukan tapi juga bisa melakukan pekerjaan yang produktif.

Dan ini caraku memanage waktu :
1. Menentukan prioritas
Prioritas utama dan pertama saya adalah anak-anak. Tugas utama saya saat ini adalah mengasuh dan mendidik mereka.

 2. Membuat daftar pekerjaan rutinitas dan pekerjaan produktif
Rutinitas :memasak, mencuci menjemur, menyiapkan buah dan snack, bersih2 rumah, menyiram bunga
Produktif : membersamai anak saat bermain, saat tidur, memandikan dan pakaikan baju, menemani makan, menulis, membaca, belajar dari buku parenting dan resume, melaksanakan target pekanan.

3. Membuat jadwal kegiatan
Saya orang yang amat sangat tidak disiplin, meskipun sering membuat jadwal, sering pula tidak dilakukan, membuat rasa bersalah semakin menjadi-jadi. Saya sampai pernah meminta bantuan alarm dihp untuk mengingatkan apa yg harus saya lakukan setiap jam. Tapi...masih gagal juga. Alarm berbunyi dengan berisik, tapi saya masih asyik melakukan kegiatan saya, tidak sesuai dengan jadwal yang tertera. Sampai suami hapal, setiap alarm berbunyi, beliau akan menyeletuk "sarapan pagi", "buah", he..he..

Akhirnya saya mengenali tipe saya, yaitu tidak bisa mengikuti jadwal yang terstuktur. Karena berulang kali membuat jadwal selalu gagal. Lalu saya membuat kandang-kandang waktu dengan beragam kegiatan pada saat itu. Jadi tidak dilakukan berurutan tidak apa asal selesai pada kurun waktu itu.

Saat pagi hari ( jam 06.00 - 09.00) to do list saya adalah : membuat jeniper, kopi, mengupas buah, memasukkan cucian dan jemur, memasak, memandikan anak-anak dan menyiapkan sekaligus menemani mereka sarapan.

Saat siang hari (jam 09.00 - 14.00) : membersamai anak bermain, makan siang, tidur siang.

Saat sore hari (jam 14.00 - 17.00) : membersihkan rumah, menyiapkan makan malam, membuat teh, merapikan baju jemuran.

Saat petang hari (jam 18.00 - 21.00) : makan malam dan membersamai anak bermain, cuci piring, menemani anak tidur

Saat malam hari (jam 21.00 - 22.00) : membaca dan menulis

Saat dini hari (jam 04.00 - 06.00) : membaca dan menulis, menuntaskan target pekanan.
Sebagai awalan, to do list harus ditulis dan ditempel agar saya mudah mengingatnya.

Membuat kandang waktu seperti ini membantu saya belajar untuk tetap fokus melakukan kegiatan pada waktu yang telah ditentukan.

4. Memilah kapan harus switchtasking dan kapan harus singgletasking.
switch tasking memang sangat dibutuhkan agar beberapa pekerjaan dapat selesai dalam waktu yang bersamaan. Namun, tampaknya saya harus bijak untuk memutuskan kapan harus switchtasking dan kapan harus singletasking.

Switchtasking hanya saya lakukan untuk pekerjaan teknis, seperti memasak, sekaligus mencuci piring, mengupas buah, membuat kopi dan air jeruk nipis, dan memasukkan cucian lalu menjemurnya.

Sementara singletasking saya lakukan untuk pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi dan kehadiran hati. Misalnya, menyusui anak, membersamai anak saat bermain, saat mandi, saat makan, membaca dan menulis.

5. Menentukan gadget time
Berdasar pengalaman, pencuri waktu terbesar saya adalah gadget. Stalking medsos atau mencari artikel di google. Saya akui stalking medsos terkadang membuat saya mendapatkan ilmu-ilmu baru. Namun jika tidak ditentukan waktunya, seringkali saya merasa kehabisan waktu dan lupa dengan aktivitas yang harus saya lakukan. Selain itu, hubungan dengan anak menjadi kurang baik terutama jika saya memegang gadget saat bersama mereka. Saya menjadi tidak fokus membersamai mereka.

Oleh karena itu gadget time harus ditentukan yaitu :
*.saat anak-anak tidur
*.saat anak-anak bermain dengan ayah, titi atau kung
Di luar jam tersebut, gadget harus diletakkan ditempat yang tidak mudah terlihat, agar saya tidak tergoda untuk membukanya.

Semoga saya bisa lebih konsisten memanfaatkan waktu yang diberikan Allah. Menggunakannya hanya untuk hal-hal yang bermanfaat dan dalam rangka untuk beribadah hanya untukNya. Aamiin.
Kudus, 05 Juni 2017

#menulisuntukbelajar
#managemenwaktuku
#ODOPfor99days6

Komentar

Postingan Populer