Sepeda lama rasa baru

Suatu hari...

"Mama, aku mau dibelikan sepeda kaya punya Hasna, bagus ma".
"InsyaAllah, kita nabung dulu ya ca".

Di lain hari...

"Mama aku mau dibeliin sepeda warna pink, itu lho ma di toko yang deket rumah prambatan!".
"InsyaAllah, kita nabung dulu ya ca".

Suatu sore...

Setelah bermain dengan Raisa, Ayah berbincang dengan saya :"bun, sepedane Raisa parah ternyata, roda nya pecah2", besok aku belikan roda baru".
"Oh ya, yah...kenapa nggak beliin sepeda baru sekalian, kan kasihan yah sudah lama Raisa pingin sepeda baru".(rayuan mama yang sering dicurhatin anaknya yang pingin sepeda baru plus sepeda Raisa saat ini adalah sepeda second bukan sepeda baru inyir2 dari toko he..he..)
Daann Ayah hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian...

Ayah pulang dari kerja dengan menenteng 2 roda baru untuk sepeda Raisa. Raisa dengan girang menyambut Ayahnya.
"Hore...Ayah beliin aku roda baru, ayo yah dipasang", pinta Raisa pada Ayahnya.
"Besok ya ca, ini sudah sore", jawab Ayahnya.
Dan meskipun rayuan saya gagal, tapi saya nggak jadi sedih, lha yang pingin sepeda baru sudah senang banget dibelikan roda baru, he..he..

Esok harinya...

Akhirnya sore hari setelah pulang kerja, Ayah melanjutkan pemasangan roda yang sudah diawali oleh kakeknya tadi pagi. Dari dalam rumah saya mendengar keseruan mereka di teras rumah. Saya melihat dari balik jendela dan melihat pemandangan yang menakjubkan sekaligus membahagiakan.

Saya melihat Ayah dan anak sedang asyik mengutak-atik sepeda. Mereka berdua bekerjasama memasang roda. Terlihat rona bahagia si anak, begitu juga dengan sang Ayah yang penuh semangat meskipun saya yakin tubuhnya lelah karena seharian bekerja. Ada rasa haru yang membuncah di dada, mengingat bahwa begitu besar kasih sayang seorang ayah kepada anaknya.

Seketika itu saya sangat bahagia sekaligus bangga, ayah mengambil keputusan yang tepat dengan membeli roda baru bukan sepeda baru.

Sepeda baru pasti akan membuat Raisa senang, tapi kesenangan itu tidak akan bertahan lama, karena akan ada baju baru, sepatu baru, dan barang2 baru lainnya yang juga bisa dibelikan Ayah.

Sedangkan roda baru juga pasti membuat Raisa senang karena dia bisa menaiki sepedanya lagi, tetapi terutama dia akan mengingat kebersamaan dan keseruan bersama ayahnya saat memasang roda itu.

Melihat betapa hebat Ayahnya bisa memperbaiki sepedanya yang rusak.
Merasakan betapa Ayah sangat menyayanginya.
Mengerti bahwa benda yang rusak tidak harus diganti dengan yang baru selama masih bisa diperbaiki.
 Dan kenangan ini akan tinggal lebih lama di dalam benaknya.

Barang2 baru bisa dibeli kapanpun selama kita punya uang. Namun kebersamaan yang berkualitas tidak bisa dibeli meskipun uang kita segunung, karena memang tidak ada toko yang menjualnya, he..he... Itu semua hanya tersedia jika ada kemauan dan kejelian untuk menciptakan moment kebersamaan yang berkualitas.

#menulisuntukbelajar
#menulisuntukmengikatmakna
#keluargakuinspirasiku
#ayomenabungkenanganmanis

Komentar

Postingan Populer