Menyambut Gerhana Bulan 31 Januari 2018
Sejak sore Raisa sudah antusias saat mendengar pengumuman di masjid bahwa nanti malam akan ada sholat gerhana bulan.
"Mama, nanti malam di masjid ada acara ya?", tanyanya.
Tentu dia sangat antusias dan senang saat ada acara di masjid, karena saat itulah dia bisa bertemu dan bermain sepuasnya dengan teman-temannya.
Selepas Magrib, Raisa masuk ke rumah setelah mengucapkan salam dan berlari mencari saya di kamar sambil berkata,
"Mama...nanti malam itu gelap lho ma, ada gerjana, aku takut Ma!"
"Trus nanti aku tidurnya gimana ma, kan gelap, aku takut"
Lalu saya jelaskan apa itu gerhana bulan, tampaknya dia menerima penjelasan yang keliru tentang gerhana bulan dari teman-temannya yang justru menjelaskan tentang gerhana matahari. Karena tak lama kemudian dia ingin keluar rumah sambil memakai kacamata hitam.
Bersyukur malam ini Titi berkunjung, saya meminta Titi menjelaskan lagi tentang gerhana bulan melalui buku.
Setelah dijelaskan Raisa mulai tenang. Saya mengajaknya keluar rumah melihat bulan yang masih bersinar terang dan sedikit diselimuti awan. Dan saat adzan Isya dia segera bergegas ke masjid sambil membawa mukennya. Raisa baru pulang ke rumah setelah sholat isya dan sholat gerhana. Dia terlihat senang sekali karena setelah sholat mendapatkan snack dan minum. Raisa menghampiri saya sambil berkata,
"Mama...kenapa tadi sholatnya lama?"
"Mama, aku takut nanti ada raksasa lho ma, aku takut...
Dia menempel ke tubuh saya dan matanya sudah berkaca-kaca, dia ulang berkali-kali bahwa nanti ada raksasa.
Saya jelaskan tentang raksasa dan gerhana bulan. Dia mulai tenang dan mau bersiap untuk tidur. Inilah sekelumit cerita pengalaman pertama Raisa dengan gerhana bulan, meskipun kami tidak bisa melihatnya secara langsung karena bulan tertutup awan dan hujan.
Kudus, 03 Februari 2018
#CeritaRaisa
#Rumahsayanganak
#keluargasandaljepit
#day10
#odopfor99days2018
Komentar
Posting Komentar